Warna madu terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sumber madu, spesies lebah, dan proses produksinya. Meski belum ada standar internasional yang terpadu, secara umum warna madu dapat diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi umum berikut:
Kuning muda hingga kuning keemasan (Nilai Warna 20-40): Ini adalah warna madu yang paling umum dan biasanya berasal dari berbagai jenis serbuk sari yang dikumpulkan lebah. Ini mungkin campuran nektar yang dikumpulkan oleh lebah dari tanaman berbeda.
Madu akasia terkenal dengan warnanya yang kuning muda, dan madu akasia terbaik berwarna putih air. Pertahankan nilai warna dalam kisaran 20. Diikuti oleh madu linden, itu akan terjadi pada 30-40.
Kuning ke merah (Nilai Warna 45-70): Warna madu ini biasanya berasal dari jenis bunga tertentu, seperti bunga liar atau bunga hutan. Ini mungkin memiliki rasa yang lebih kuat dan aroma yang khas.
Madu multiflower akan berada pada kisaran 40, hal ini dipengaruhi oleh faktor musiman. Nilai warna dari Sidr sayang akan menjadi sekitar 45-50. Berikutnya adalah madu vitex dan madu kayu putih. Warnanya akan lebih gelap, berkisar antara 60-70.
Gelap sampai coklat (Nilai Warna 80-100): Madu warna ini biasanya berasal dari bunga berwarna gelap, seperti serbuk sari dari pohon hutan yang dikumpulkan lebah. Madu jenis ini mungkin memiliki rasa yang lebih kuat dan tekstur yang kompleks.
Terkadang ada juga madu kayu putih gelap dan madu lengkeng, nilai warnanya mendekati 90.
Akhirnya, ada Madu Hutan Hitam, yang memiliki nilai warna tertinggi di antara semua madu, mendekati 95-100.
Perubahan warna madu disebabkan oleh banyak faktor, antara lain sebagai berikut:
Sumber serbuk sari: Saat lebah mengumpulkan nektar, mereka memilih jenis bunga. Tumbuhan yang berbeda memiliki warna nektar yang berbeda pula, sehingga nektar yang dikumpulkan lebah juga akan memiliki warna yang berbeda pula. Misalnya, beberapa nektar mungkin tampak berwarna kekuningan, sementara nektar lainnya mungkin tampak berwarna gelap atau kuning.
Spesies lebah: Spesies lebah yang berbeda mungkin memiliki preferensi pengumpulan yang berbeda dan juga warna madu yang mereka hasilkan. Beberapa spesies lebah mungkin lebih suka mengumpulkan jenis serbuk sari tertentu, sehingga menyebabkan madu yang mereka hasilkan memiliki warna tertentu.
Lokasi geografis dan iklim: Tanaman yang tumbuh di lokasi geografis dan kondisi iklim yang berbeda mungkin memiliki warna nektar yang berbeda. Oleh karena itu, madu yang diproduksi di berbagai daerah mungkin memiliki perbedaan warna yang signifikan. Misalnya tanaman yang tumbuh di daerah dingin akan menghasilkan nektar berwarna lebih terang, sedangkan tanaman yang tumbuh di daerah tropis akan menghasilkan nektar berwarna lebih gelap.
Penanganan dan Pengolahan: Warna madu juga dapat dipengaruhi oleh cara penanganan dan pengolahannya. Penyaringan seperti ini dapat membuat madu menjadi lebih transparan dan warnanya lebih terang, sedangkan menahan kotoran seperti lilin lebah di dalam madu dapat menyebabkan madu tampak lebih gelap.
Delee Foods Group Co., Ltd. berfokus pada ekspor madu dan memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun. Pasarnya mencakup Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. Madu kami dikumpulkan dari sumbernya untuk memastikan madu alami dan bebas polusi, tanpa bahan tambahan atau pengawet apa pun. Rasa murni. Ini adalah suatu keharusan untuk kesehatan.
Kami memiliki madu dengan nilai warna berbeda, variasi terlengkap untuk Anda pilih, selalu ada madu alami yang cocok untuk Anda.