Nilai gizi dari sayang terbukti dengan sendirinya dan merupakan minuman kesehatan alami. Bagi konsumen, ia memainkan peran pencernaan yang sangat baik dan secara bertahap menjadi produk perawatan penting dalam kehidupan sehari-hari. Zat apa yang ada dalam madu yang membawa begitu banyak manfaat bagi manusia?
Komponen utama dari sayang adalah gula, kandungan total sekitar 70% -80% madu, gula utama adalah glukosa dan fruktosa, selain sukrosa, maltosa dan 20 jenis zat manis lainnya. Glukosa dan fruktosa menyumbang 85%-95% dari total gula. Rasio fruktosa terhadap glukosa bervariasi dengan jenis tanaman madu. Biasanya, sebagian besar varietas sayang memiliki lebih banyak fruktosa daripada glukosa. Ada juga beberapa jenis madu yang dapat dikristalkan dengan kandungan glukosa yang relatif tinggi. Semakin tinggi kandungan fruktosa, semakin kuat rasa manisnya. Madu juga mengandung sukrosa, yang ditetapkan dalam standar nasional dan tidak boleh melebihi 5%. Sukrosa dalam madu berasal dari nektar sayang tanaman, tidak ditambahkan secara artifisial. Ada proporsi yang signifikan dari kandungan sukrosa dalam nektar tanaman. Proses lebah membuat madu adalah mengubah sukrosa dalam nektar menjadi glukosa dan fruktosa, jadi madu biasanya mengandung sukrosa.
Selain gula, kandungan mineral sayang umumnya 0,04% hingga 0,06%, termasuk besi, tembaga, kalium, natrium, tungsten, mangan, magnesium, fosfor, silikon, timbal, kromium, nikel, dan kobalt, dll. Ini mengandung lebih banyak mineral fungsional daripada madu ringan. Sayang juga mengandung berbagai macam vitamin, seperti vitamin B, serta vitamin C, niasin, asam pantotenat, biotin, asam nikotinat. Menurut para ahli terkait, kandungan protein dalam madu berkisar antara 0,29% hingga 1,69%, dengan rata-rata 0,75%. Beberapa spesies bunga setinggi 1% atau lebih dari 2%, seperti madu lengkeng, madu lengkeng, madu, madu milk vetch, madu Vitex, madu perkosaan dan sebagainya.
Sering mengambil sayang dapat meningkatkan pencernaan dan penyerapan, meningkatkan nafsu makan, menenangkan tidur, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan merupakan pilihan yang baik untuk pengobatan adjuvant penyakit.